Iklan

Friday, December 4, 2009

Phisikology Perkembangan



Dosen : Andi Chandra,M.Psi


ADA DUA ISTILAH
Pertumbuhan (growth)  Perubahan ke arah kematangan (maturation). Lebih ke arah fisik yang dengan mudah dapat dikuantifikasikan. Contoh tinggi, berat badan, gigi, rambut, seksual, dll.
Contoh Lain: Pos Yandu  “Penimbangan (KMS) dan Pemberian makanan tambahan”
ADA DUA ISTILAH
Perkembangan (development)  Perubahan ke arah semakin maju, kompleks dan menuju ke dewasaan. Contoh kognitif, emosi, bahasa, moral-religius, sosial, seksual, dll.
Contoh Lain: Pos Yandu  “Selain ditimbang ada PE (Permainan Edukatif)”
Apa Ciri Tumbuh-Kembang?
Isyarat, Reaksi, Gerak
Perubahan/Progresif
Perpindahan
Kematangan
Penambahan, dll.
(ingat ciri hidup Vs. mati).
KONTROVERSI
Nativisme Vs. Emperisme
Nature Vs. Nurture
Endogen Vs. Eksogen
Dasar Vs. Ajar
Maturation Vs. Learning
KONTROVERSI
Bakat Vs. Pengalaman
Diperoleh Vs. Memperoleh
Continuity Vs. Discontinuity
Stability Vs. Change
Pasive Vs. Active
Individuality Vs. Universality
Aliran/Pandangan
Nativisme
Emperisme
Konvergensi
Interaksionisme
Life Span View/Perspective

Lifelong
Perkembangan sepanjang hayat {mulai dari konsepsi/bahkan sebelumnya (mencari pasangan) sampai lanjut usia/meninggal}
Tidak ada yang mendominasi dalam tahapan perkembangan.
Semua tahapan/siklus kehidupan penting.
Tahapan Perkembangan
Mencari/Menentukan Pasangan
“Pergaulan/Pacaran”
…………..Menikah……….....
Konsepsi/“Seksual”
Pranatal
Perinatal
Bayi
Anak (early, middle, late)
Sekolah
Remaja (early, middle, late)
Dewasa (early, middle, late)
Tua
Lansia
Meninggal
Multi Dimentionality
Perkembangan Fisik-motorik
Perkembangan Kognitif
Perkembangan Emosi
Perkembangan Bahasa
Perkembangan Sosial
Perkembangan Moral/Religius, dll.
Multi Dimentionality
Biological Processes
Cognitive Processes
Socioemotional Processes (Santrock, 2002)
Multi Direction
Beberapa dimensi/komponen dapat meningkat namun dimensi lain dapat menurun.
Misal:
“pada orang dewasa kecepatan (fluency) akan menurun namun aspek “kearifan (wisdom)” akan meningkat”.
Plasticity
Perkembangan bersifat lentur, bergantung pada kondisi kehidupan individu.
Kondisi lingkungan menjadi penting, termasuk peristiwa penting dalam kehidupannya (important life event).
Menekankan peran intervensi (pelatihan/training).
Historical Embeddedness
Perkembangan melekat pada aspek kesejarahan.
Muncul Metode Life-history
Cohort
Gap-Generation
Dll.
Multi Disiplinary
Psikologi
Sosiologi
Antrolopogi Budaya
Pendidikan
Biologi, Kesehatan, Neuroscience
Ekonomi
Agama, dll.
Contextualism
Perkembangan senantiasa bersifat kontekstual.
Konteks biologis
Konteks sejarah
Konteks kebudayaan
Konteks politik
Konteks agama, dll.

Usia Biologis  BA
Usia Kronologis/Kalender  CA
Usia Mental  MA
Usia Sosial ScA
Usia Fungsional  FA
Usia Subjektif  SbA
Usia Harapan (UHH)  EA
Usia Hukum  LA
Usia Spiritual  SpA